Minggu, 06 Desember 2009

Tak Peduli Lingkungan, FFI 2009 Dikritik Toko Masyarakat Kota Batu

Pagelaran Festival Film Indonesia (FFI) 2009 yang dilaksanakan di Kota Batu, Jawa Timur (Jatim) mendapat kritikan dari tokoh masyarakat setempat. Salah satunya Syaifuddin, Minggu (6/12), mengatakan, kegiatan FFI itu tidak peduli lingkungan sama sekali.

Sejumlah panitia yang sengaja mendatangkan pawang hujan itu berdampak pada kurangnya air hujan sehingga bisa berakibat kerusakan lahan pertanian di kawasan itu.

“FFI tidak mengikutkan suatu acara yang peduli terhadap lingkungan, malah didatangkan pawang hujan, sehingga hal itu sangat tidak masuk akal,” katanya.

Tokoh yang akrab dipanggil dengan sebutan Gus Udin itu menganggap Kota Batu belum siap menjadi objek wisata besar-besaran.

“Belum waktunya Kota Batu menjadi objek wisata secara besar-besaran, sebab faktor lingkungan belum disentuh secara maksimal,” ujarnya.

Gus Udin menganggap, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu hanya mementingkan paket wisata dengan menggelar FFI yang menelan biaya sangat besar dari APBD. Padahal, dana itu lebih baik digunakan memperhatikan dan melindungi lingkungan Kota Batu.

“Kegiatan FFI yang juga ditampilkan di masing-masing kecamatan itu tidak satu pun menampilkan kepedulian terhadap lingkungan,” kata tokoh yang peduli lingkungan itu.

Menanggapai hal itu, Ketua Panitia FFI, Samsul Huda mengatakan, acara FFI diselenggarakan di Kota Batu memang bertujuan untuk mendongkrak wisata Kota Batu ke depan. Terkait dengan masalah lingkungan, dirinya menganggap secara keseluruhan memang ada, sebab kegiatan ini juga sekaligus melibatkan Pemkot Batu.

“Acara ini memang bertujuan membawa Kota Batu ke tingkat nasional dalam segi pariwisata, dan kami melibatkan pemkot sepenuhnya,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar